MAKALAH
ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN
Disusun
Oleh :
1. Arif Tri Kusuma (10315998)
2. Michaell Ezra Sitompul (14315167)
3. M. Rizki Trinanda (14315419)
4. Randy Satria. A. P (15315645)
5. Ubaidillah (16315966)
6. Yana Anggraeni (17315213)
Kelompok / Semester : V / VII
Dosen Pembimbing : Efa Wahyuni, SE.
Kelas : 4TA02
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAN/ATAU ANGGARAN PROYEK
PEMBANGUNAN
2.1
PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAN/ATAU ANGGARAN PROYEK
PEMBANGUNAN
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana
kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan
satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
perencanaan laba (proft
planing).
Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang
implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka
panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang.
Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran,
layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk
membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan
dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang
dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga
keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print
yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek
dilaksanakan.
Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan
pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk
jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak
menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun
semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka
panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar,
produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem
inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen
mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk
menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang
berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan
untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang
diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan
anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada
manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan
biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian
penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print
tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan
teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi
manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.
Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu
tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya
yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan
kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran
yang dibuat tidak berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manajemen
hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun anggaran jangka panjang. Dalam
hal demikian, daIam jangka panjang perusahaan sebenarnya tidak berjalan kearah
manapun. Kalau misalnya setelah lima tahun perusahaan semacam ini mencapai
posisi persaingan sebagai market leader, pencapaian posisi bukan hasil suatu
usaha yang terencana, namun lebih sebagai suatu kebetulan.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan
rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan
rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh
karena itu sering sekali proses penyusunan anggaran sering sekali disebut
sebagai penyusunan rencana laba jangka panjang (short-run profit
planning).
Untuk memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang
berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakan teknik analisa biaya-volume
dan laba. Dalam analisis biaya-volume dan laba ini, informasi akuntansi
diffirensial memungkinkan manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai
altematif kerja yang akan dicantumkan dalam anggaran.
Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran
anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut
memerlukan sumber daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran.
2.1.1 Prinsip Penyusun Anggaran
Perusahaan
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam
periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan
pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan
anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan. Penganggaran
adalah proses untuk mempersiapkan anggaran. Aspek anggaran sector public :
1.
Perencanaan
2.
Pengendalian
3.
Akuantabilitas
Tahapan Penyusunan:
1.
Tahap persiapan anggaran
2.
Tahapan ratifikasi
3.
Tahapan implementasi
4.
Tahapan
pelaporan dan evaluasi
Proses penyusunan
anggaran di bagi menjadi 2, yakni dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
1.
Dari
Atas ke Bawah
Merupakan proses
penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan
teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara
garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para
karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan
sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
a) Metode kemampuan adalah metode dimana perusahaan
menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi
tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
b) Metode pembagian semena-mena merupakan proses
pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode
ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak
membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
c) Metode persentase penjualan menggambarkan efek yang terjadi
antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan
penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu presentase
penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan
promosi yang dilakukan.
d) Melihat pesaing karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang
tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk
melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk
menguasai pangsa pasar.
e) Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan
pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah
uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai
dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan
adanya pengembalian modal suatu hari.
2.
Dari
Bawah ke Atas
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah
tujuan selesai disusun.Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan
komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar
proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
a) Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan
menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan.
Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan,
penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
b) Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan
prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu
tertentu.Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya
promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan,
Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point)
antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun
ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini
hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
c) Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models)
menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
2.1.2 Alokasi Anggaran
Setelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program, hal selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran
yang tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti melakukan pembagian dana secara
sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran yang dimiliki perusahaan untuk
melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pengalokasian anggaran mencakup potensial pasar, ukuran dan segmen pasar,
kebijakan perusahaan, skala ekonomi periklanan, dan karakteristik perusahaan.
Alokasi anggaran tersebut juga masuk ke dalam anggaran yang
di gunakkan untuk pemilu atau sesuatu hal yang berhubungan dengan
politik,walaupun banyak penyimpangan yang terjadi.Sehingga hal ini membuktikan
bahwa pengalokasian anggaran yang tidak berjalan sesuai tujuan yang sudah di
tentukkan.
2.1.3
Administrasi Dalam Anggaran
Ada beberapa tahap yang harus
dilalui dalam penyusunan anggaran (budgeting) agar anggaran tersebut dapat digunakan oleh
organisasi atau instansi. Tahapan tersebut antara lain:
1.
Penentuan
Pedoman Anggaran
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan
datang sebaiknya disiapkan disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran
berikutnya dimulai. Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen
puncak melakukan dua hal yaitu:
a) Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan,
kebaikan dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b) Membentuk panitia penyusun anggaran.
2.
Persiapan
Anggaran
Dalam persiapan anggaran bagian-bagian yang
terkait dengan anggaran mengadakan rapat untuk membuat suatu anggaran, dalam
pembuatan suatu anggaran ditentukan juga ramalan penjualan setelah penyusunan
ramalan penjualan bagian pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer
keuangan untuk menyusun anggaran:
a) Anggaran penjualan.
b) Anggaran bebas penjualan.
c) Anggaran piutang usaha.
Setelah itu manajer produksi
bekerja sama dengan manajer keuangan dan umum untuk menyusun:
a) Anggaran produksi.
b) Anggaran biaya pabrik.
c) Anggaran persediaan.
d) Anggaran piutang usaha.
Anggaran tersebut dibuat
berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran. Manajer umum
bekerja sama dengan manajer keuangan untuk menyusun Anggaran Administrasi
Minimum. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya
menyusun:
a)
Anggaran laba rugi.
b)
Anggaran neraca.
c)
Anggaran kas.
3.
Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan
anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan:
a) Perundingan untuk
menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran.
b) Koordinasi dan
peneelaahan komponen anggaran.
c) Pengesahan dan pendistribusian.
4. Pelaksanaan Anggaran
Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi aggaran setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada
direksi.DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/proses-penyusunan-anggaran/
https://www.academia.edu/13434828/Penyusunan-anggaran-perusahaan-narumondang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar