Moda Yang Paling Banyak Digunakan Daerah Bogor
Kendaraan umum di Bogor sendiri terdiri dari
banyak jenis, mulai dari commuter line yang menghubungkan Bogor ke Jakarta
dan daerah Jabodetabek lainnya, bus, angkot, ojek, becak, hingga delman
yang akan sering anda temui di sekitar area Istana Bogor.
Tapi
ada satu kendaraan umum yang hanya anda akan temui di Bogor : Trans
Pakuan. Ya, jika di Jakarta ada Trans Jakarta dan di Palembang ada
Trans Musi, maka di Bogor ada Trans Pakuan, sebuah sistem transportasi
umum berjenis Bus Rapid Transit (BRT) yang menghubungan beberapa area
penting di Bogor. Hanya saja, berbeda dari bus yang digunakan oleh Trans
Jakarta dan Trans Musi, Trans Pakuan menggunakan mini bus dengan
kapasitas 21 hingga 35 penumpang.
Angkutan umum ini berjenis bus, maka
anda akan cenderung lebih nyaman saat berada didalamnya, berbeda
dengan angkot yang jelas anda harus duduk berdesakan dalam luas angkot
yang lebih kecil. Kelebihan lainnya adalah di Trans Pakuan anda tidak akan
menemui pengamen jalanan seperti yang mungkin sering anda temui saat naik
angkot. Kemudian saat ini sudah banyak armada Trans Pakuan yang memiliki
AC, sehingga perjalanan akan lebih nyaman lagi.
Kekurangannya, sama seperti BRT di daerah lainnya, anda bisa saja tidak mendapat tempat duduk dan harus berdiri sepanjang perjalanan. Dan karena menggunakan tarif flat (5 ribu rupiah sekali naik), maka cenderung tidak direkomendasikan untuk mereka yang hanya ingin bepergian dalam jarak dekat. Juga tidak direkomendasikan bagi anda yang di daerah tujuannya tidak dekat dengan halte Trans Pakuannya, karena nanti ujung-ujungnya jalan juga atau naik angkot lagi.
Bagi
anda yang ingin menikmati suasana menggunakan moda transportasi massal
milik Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor ini, ada
beberapa rute yang sudah bisa anda gunakan selain rute lain yang saat ini
sedang dalam pembangunan. Berikut rute Trans Pakuan yang sudah bisa anda
nikmati :Kekurangannya, sama seperti BRT di daerah lainnya, anda bisa saja tidak mendapat tempat duduk dan harus berdiri sepanjang perjalanan. Dan karena menggunakan tarif flat (5 ribu rupiah sekali naik), maka cenderung tidak direkomendasikan untuk mereka yang hanya ingin bepergian dalam jarak dekat. Juga tidak direkomendasikan bagi anda yang di daerah tujuannya tidak dekat dengan halte Trans Pakuannya, karena nanti ujung-ujungnya jalan juga atau naik angkot lagi.
Koridor 1 : Cidangiang – Terminal Bubulak
Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Warung Jambu > Soleh Iskandar (Jalan Baru) > Abdullah bin Nuh (Taman Yasmin) > Terminal Bubulak.
Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Warung Jambu > Soleh Iskandar (Jalan Baru) > Abdullah bin Nuh (Taman Yasmin) > Terminal Bubulak.
Koridor 2 : Cidangiang – Ciawi
Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Tajur > Ciawi > Perumahan Rancamaya.
Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Tajur > Ciawi > Perumahan Rancamaya.
Koridor 3 : Cidangiang – Bellanova
Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Warung Jambu > Tol BORR > Mall Bellanova Sentul City.
Bogor
sendiri adalah sebuah kota yang memiliki sebuah konsep transportasi yang
bersifat massal, yaitu angkutan kota, atau populer dengan sebutan angkot. Bogor
sendiri memperoleh sebagian kepopulerannya dari banyaknya angkot yang
beroperasi. Pengoperasian angkot ini sendiri memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Angkot, dengan jumlah yang besar, seperti yang saat
ini terjadi di Bogor, dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dapat mengangkut
banyak sekali penumpang dalam satu waktu, ditambah penumpang dapat naik angkot
dimanapun dan kapanpun mereka mau. Keuntungan tersebut merupakan keuntungan
besar yang memang menjadi tujuan dari transportasi.Rute : Pool Cidangiang > Pajajaran > Warung Jambu > Tol BORR > Mall Bellanova Sentul City.
Warga Bogor bila ingin berpergian ke bekasi,
depok, tangerang dll (JABODETABEK) dapat menggunakan moda transportasi commuter
line yaitu kereta krl yang beroperasi
daerah JABODETABEK
Sumber :
- http://www.kompasiana.com/soegampars/smartbogor-bogor-cerdas-transportasi_555310d9739773190cfa2b55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar