Study Kasus Tentang Jaringan Jalan Untuk Menentukan Rute Terpendek
Kota Balik
papan merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur yang
memiliki peningkatan perkembangan pembangunan yang sangat pesat. Salah satunya
adalah pembangunan pusat kesehatan antara lain rumah sakit dan puskesmas. Peran
dari pusat kesehatan tersebut tidak kalah penting fungsinya seperti
bangunan,bangunan penting lainnya yang ada di Kota Balikpapan. Keberadaan pusat
kesehatan sangat penting karena dapat membantu mengobati
dan merawat
orang yang sakit serta memberikan pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24
jam bagi masyarakat yang mengalami kecelakaan atau perawatan yang harus segera
ditolong.Bagi warga Kota Balikpapan, khususnya warga pendatang masih ada yang
belum mengetahui dimana saja letak pusat kesehatan dan harus melewati jalur mana
yang lebih dekat dari tempat mereka berada. Pada saat mereka mengalami keadaan
yang sangat genting, misalnya saja salah satu keluarga mereka mengalami
kecelakaan, sementara mereka baru beberapa hari
berada di
Kota Balikpapan, maka mereka kesulitan dalam menentukan harusdibawa ke mana dan
melewati jalur mana yang lebih dekat dari tempat kejadian, agar orang tersebut
segera mendapatkan pertolongan medis untuk memperkecil resiko yang
tidak
diinginkan.Oleh karena itu diperlukan adanya sistem Penentuan RuteTerpendek
menggunakan Metode Dijkstra berbasis WebGIS. Dimana sistem
informasi
berbasis WebGISini,dapat diakses di semua tempat dan waktu serta bisa dilakukan
oleh siapa saja. Dikemas dalam bentuk sistem informasi yang gratis dan legal,
dan dapat digunakan dengan mudah. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
tersebut dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut,
“Bagaimana
Membangun Aplikasi Penentuan Rute Terpendek menggunakan Metode Dijkstra
Berbasis WebGIS ”.Batasan Masalah Pada penelitian ini pembahasan masalah
dibatasi
pada :
1.Daerah
yang menjadi objek penelitian adalah Kota Balikpapan.
2.Data
spasial yang digunakan adalah lokasi Rumah Sakit dan Puskesmas, serta Data
Jalan.
3.Input data
berupa titik pusat kesehatan (Rumah Sakit/Puskesmas) sebagai titik nol (awal)
dan titik tujuan.
4.Output
yang dihasilkan berupa peta, rute yang dilalui, jarak tempuh dan transportasi
yang digunakan antara tempat pemakai system menuju pusat kesehatan yang
terdekat.
Tujuan
Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1.Dapat
mempermudah masyarakat dalam mencari informasi dan letak bangunan Rumah Sakit
dan Puskesmas yang terdapat di Kota Balikpapan.
2.Terciptanya
aplikasi Penentuan Rute Terpendek menggunakan Metode Dijkstra
untuk
membantu memberikan informasi dalam
bentuk peta
yang berbasis web (WebGIS).
3.Waktu yang
digunakan oleh pengguna sistem (user) untuk mencari pusat kesehatan menjadi
lebih singkat dan rute menjadi lebih dekat.
TINJAUAN
PUSTAKA
Algoritma
Dijkstra Algoritma Dijkstra (sesuai dengan nama penemunya, Edsger W. Dijkstra)
merupakan sebuah algoritma yang diterapkan untuk menentukan lintasan terpendek
dalam sejumlah langkah pada graf berarah maupun graf takberarah. Algoritma
tersebut menggunakan prinsip greedy, yakni pada setiap langkah dipilih sisi
yang berbobot minimum dan dimasukkan ke dalam himpunan solusi. Berikut
salah satu
versi Algoritma Dijkstra [10]:
1. Misalkan sebuah graf berbobot dengan n buah simpul
dinyatakan dengan matriks ketetanggaan
M = [mij] yangdalam
hal ini,
mij = bobot sisi (i, j)
(pada graf takberarah mij = mji)
mii = 0
mij = ∞, jika tidak ada sisi dari simpul
i ke simpul j
2. Selain matriks M, digunakan pula
S = [si] yang dalam
hal ini,
si = 1, jika simpul i termasuk ke dalam
lintasan terpendek
si = 0, jika simpul i tidak termasuk ke
dalam lintasan terpendek
3. Dan tabel D = [di] yang dalam hal ini,
di = panjang lintasan dari simpul awal
s ke simpul i
Sistem
Informasi Geografis
Sistem
Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer,
dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan,memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada
kondisi bumi.SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan
dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir
(output)
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan
dengan geografi.SIG sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data
yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan
pemetaan dan perencanaan.MapServer MapServer adalah program CGI (CGI : Common
Gateway Interface) yang terpasang dan
berjalan
tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat
request/permintaan
dikirimkan kemapserver, maka akan digunakan informasi yang
dikirimkan
lewat URL dan mapfile untuk membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan
ini bisa juga termasuk permintaan untuk membuat legenda, peta referensi, batang
skala, dan variabel lain yang dikirimkan ke CGI.Program CGI akan dieksekusi di
webserver dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (khususnya konfigurasi
dalam bentuk file *.MAP) maka akan menghasilkan data yang kemudian dikirim ke
web browser, baik dalam bentuk gambar peta maupun bentuk lain.
QuantumGIS
QuantumGIS
(QGIS) adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial, dan
beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS
komersial, namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah
lisensi GNU.
QuantumGIS mendukung format data vektor, raster, dan database (PostGIS dan
Oracle). QuantumGIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tuga yang
lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang
dapat dijalankanpada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux,
Unix dan Windows.HASIL DAN PEMBAHASAN.
Digitasi
Peta Pada QuantumGIS
Peta Kota
Balikpapan yang telah diperoleh sebelumnya akan digunakan untuk proses
digitasi.Teknik digitasipeta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui
proses komputer. Penyimpanan filedi komputer dari hasil digitasi peta tersebut
dikelompokkan berdasarkan layeryang sesuai dengan tipenya masing-masing. Dalam
proses digitasi peta Kota Balikpapan ini digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe
polygon
(ruang), tipe point(titik), dan tipe line (garis). Pada setiap proses digitasi,
ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang
nantinya akan ditampilkan sebagai suatu informasi pada objek tersebut. Berikut
tampilan hasil akhir proses digitasi peta Kota Balikpapan:
Hasil
DigitasiPeta Kota Balikpapan
Menggunakan
QuantumGIS Setelah peta selesai di digitasi, dilanjutkan dengan mengexport peta
kedalam bentuk file *.MAP agar dapat ditampilkan dalam web.
Kemudian
membuat database pada PgAdmin III dengan nama Balikpapan, yang isi tabelnya
diperoleh dari hasil import database pada QuantumGIS.Rancangan Sistem
Berikut
adalah rancangan system yang dibangun menggunakan empat jenis pemodelan UML
beserta dengan penjelasannya, antara lain :
Use Case
Diagram
WebGIS Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan
Sebuah Use
Case menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem dan fungsionalitas dari
aplikasi Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Menggunakan Metode
Dijkstra Berbasis WebGIS. Diagram tersebut terdiri dari satu aktor dan sembilan
Use Case. Dimana antara Use Case satu dengan lainnya
saling
berkaitan jika kondisi tertentu terpenuhi.
Activity
Diagram
WebGIS Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Activity Diagrammenggambarkan
berbagai alur aktivitas secara umum dalam sistem yang
sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi
dan bagaimana berakhir. Pada diagram tersebut alur berawal dari guest yang
membuka sistem Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Kota Balikpapan,
lalu memilih Menu
Peta
Balikpapan dan melakukan pencarian dengan memilih titik awal dan titik tujuan,
kemudian sistem akan melakukan proses perbandingan kemungkinan
rute yang
terpendek. Alur berakhir dengan pengguna mendapatkan informasi mengenai Rumah
Sakit atau Puskesmas yang dituju, Rute Terpendek, Jarak Tempu
h, Nama
Jalan, dan Transportasinya.
Sequence
Diagram
WebGIS
Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Sequence Diagram
menggambarkan
interaksi antar objek didalam sistem. Dimana pada diagram tersebut
menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem yang terdiri dari
satu aktor, enam participant dengan lifelinenya dan 10 message.
Class
Diagram
Penentuan
Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Class Diagram menggambarkan hubungan
struktur dan deskripsi class, package beserta objek
antar tabel
yang terdapat pada sistem. Dimana terdapat tujuh tabel yakni tabel
peta_balikpapan, jalanutama, jalanlain,pusatkesehatan, transport, hubungan, dan
simpangan yang saling berhubungan antar satu sama lain.Implementasi Sistem
Implementasi
sistem meliputi lingkungan implementasi serta implementasi program.
Lingkungan
Implementasi Merupakan lingkup dimana tempat penyimpanan file-file
yang digunakan
dan saling berhubungan untuk mendukung pengembangan
aplikasi.
Yakni dengan membuat folder-folder yang digunakan untuk menampung aplikasi yang
telah dibuat. Folder yang dipakai untuk menyimpan aplikasi adalah folder
latihan yang berada pada “File System:\var\www\”. Folderlatihan terdiri dari
subfolder data, etc, map, dan mapscript. Subfolder “data”memiliki subfolder
lagi, yakni subfolder shp berfungsi untuk menyimpan data simbol peta dalam
format (*.shp) yang digunakan dalam sistem. Subfolder “etc” digunakan untuk
menyimpan gambar-gambar yang berfungsi sebagai simbol pada legenda yang
melambangkan kelurahan,jalanutama, jalanlain, pusatkesehatan, dan informasi
lainnya yang diperlukan. Subfolder “map” berisi file PETA_BPP.map yang
digunakan untuk menghubungkan antara file yang berekstensi .shp dan database
PostgreSQL dengan mapscript. Dan Subfolder “mapscript” berisi file-file untuk
mengelola WebGIS pencarian rute terpendek menuju pusat kesehatan Kota
Balikpapan.
Tampilan
Halaman Peta
Prosedur
Algoritma Dijkstra
Seperti
dijelaskan pada bab sebelumnya, algoritma dijkstra adalah algoritma menentukan
lintasan terpendek dalam sejumlah langkah pada
graf berarah
maupun graf tak-berarah yang pada setiap langkah dipilih sisi yang berbobot
minimum dan dimasukkan ke dalam himpunan solusi. Pada sistem ini prosedur
algoritma dijkstra yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.Ditentukan
titik awal (startnode) dan titik tujuan (bestnode) untuk mencari rute
terpendek. Kemudian dilakukan percobaan sebanyak mungkin hingga didapatkan rute
terpendek
2.Dilakukan
update titik (rute) terbaru dan sebelumnya hingga kemungkinan maximal percobaan
ditemukan.Pada bagian ini perhitungan dijkstra dilakukan, yakni dengan
menambahkan setiap jarak yang dilalui oleh tiap-tiap titik sehingga didapat kan
hasil jarak yang ditempuh kemudian dibandingkan dengan hasil percobaan sampai
ditemukan jarak yang terpendek.
3.Jika
maximal percobaan telah mendapatkan hasil akhir rute terpendek maka
bestnode
(rute terpendek) akan ditampilkan sebagai hasil pencarian.Pengujian Sistem
Pengujian pertama diambil pencarian secara manual yakni dari titik awal,
Puskesmas
Baru Ulu menuju RSU Kanudjoso, terdapat beberapa jalan
alternatif
seperti berikut :
1.5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18
dengan jarak 7455m
2.5-4-6-7-41-1-20-19-9-10-11-13-18
dengan jarak 11765m
3.5-4-6-7-41-1-42-43-44-52-53-55-56-57-58-21-18
dengan jarak 9855m
4.5-4-6-7-41-1-42-43-44-45-56-57-58-21-18
dengan jarak 7475m
Maka Jalur
terpendeknya adalah
a
5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18 dengan jarak7455m
Untuk
pencarian menggunakan sistem adalah
sebagai
berikut :
Hasil
Pencarian Dari Puskesmas Baru Ulu Menuju RSU Balikpapan Hasil dari perbandingan
pencarian rute terpendek secara manual dan menggunakan sistem
Dimana rute
dari titik awal Puskesmas Baru Ulu menuju titik tujuanRSU Balikpapan adalah
5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18dengan jarak tempuh 7455 meter. Pada
sistem ini juga ditampilkan jalan yang dilalui dan angkutan umum yang dapat digunakan
menuju pusat kesehatan yang telah dipilih.
KESIMPULAN
Berdasarkan
dari hasil pengujian sistem, dapat disimpulkan bahwa :
1.Sistem
dapat mencari jalur terpendek yang dapat mempermudah masyarakat dalam mencari
informasi dan letak pusat kesehatan yang terdapat di Kota Balikpapan.
2.Dengan
adanya WebGIS penentuan rute terpendek menuju pusat kesehatan Kota Balikpapan
menggunakan metode dijkstra ini, dapat membantu memberikan informasi dalam
bentuk peta.
3.Waktu yang
digunakan oleh pengguna sistem untuk mencari pusat kesehatan lebih singkat dan
rute menjadi lebih dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar