Minggu, 10 Januari 2016

Tugas Kelompok Laporan Observasi Waduk Pluit


survey waduk pluit


I.               Latar Belakang
            Waduk Pluit (asal nama pluit berasal dari kata Belanda fluitschip yang artinya kapal layar panjang berlunas ramping), adalah waduk yang dibangun di Penjaringan, Jakarta Utara. Awalnya lahan ini berupa rawa-rawa. Pemerintah Hindia Belanda meletakkan sebuah fluitschip bernama Het Whitte Paert, yang sudah tidak layak melaut di pantai sebelah timur muara Kali Angke sehingga daerah ini mendapat nama Pluit
            Proyek Waduk Pluit dimulai sejak 1960, dengan dinyatakannya Pluit sebagai kawasan tertutup. Kawasan ini direncanakan sebagai polder Pluit dan pekerjaan pengerukan kali melalui Keputusan Peperda Jakarta Raya dan Sekitarnya No 387/ Tahun 1960. Namun, di bawah Otorita Pluit ada pengembangan Pluit Baru untuk pengembangan perumahan, industri, dan waduk. Adapun daerah Muara Karang, Teluk Gong dan Muara Angke untuk perumahan dan pembangkit listrik, serta kampung nelayan
            Pada tahun 1971, Proyek Pluit terus dilanjutkan dengan perluasan wilayah hingga ke Jelambar dan Pejagalan. Pada tahun 1976 kawasan Pluit menjadi permukiman moderen dengan tempat rekreasi dan lokasi perindustrian. Pada tahun 1981, barulah Waduk Pluit selesai dan ditandai dengan banjir besar di wilayah Pluit.
II.                Tujuan
1.      Mengamati keadaan lingkungan di sekitar Waduk Pluit
2.      Mengamati permasalahan yang  mungkin terjadi di Waduk Pluit

III.             Tempat
Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

IV.             Waktu
Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu, 14 November 2015, pukul 12:50 WIB.

V.                Hasil Pengamatan.
            Ketika sampai di lokasi kami memulai pengamatan dengan mengambil gambar kondisi di waduk pluit. Di sana banyak terdapat sampah yang mengapung dan berbau tidak sedap, tidak jauh dari lokasi di temukannya banyak sampah terdapat juga rumah-rumah kumuh yang masih menghiasi sebagian sisi dari waduk pluit yang membuat pemandangan kami  menjadi sedikit terganggu. Ketika kami sedang melihat kondisi waduk pluit, tak sengaja kami bertemu dengan  salah satu pedagang yang berada di wilayah tersebut. Beliau menceritakan bahwasannya kawasan waduk pluit, sebelumnya terlihat sangat kumuh dan tidak terawat. Namun, saat ini waduk pluit sudah mulai terlihat perubahannya dari segi visual/ pemandangan dengan dibangun nya taman di sekitar waduk puit dan adanya upaya pembersihan dimana terdapat beberapa bulldozer yang membersihkan sampah di waduk pluit.

PERBEDAAN WADUK PLUIT TEMPO DULU DAN SEKARANG







WADUK PLUIT TEMPO SEKARANG








 
Waduk Pluit Yang Belum Dibersihkan







Aktivitas Pembersihan Waduk Pluit



WAWAN CARA
            Pada saat kami berada di lokasi Waduk Pluit, kami sempat mewawancarai salah satu warga yang sedang berdagang di sekitar waduk Pluit. Pedagang yang kami wawancarai bernama Bapak Joko, Pak Joko adalah seorang pedagang minuman tebu, yang berjualan di sekitar waduk pluit.
Kami : Permisi Bapak, apakah bapak warga asli sini ?
Bapak : Iya, saya warga asli sini. Ada perlu apa ?
Kami : kami ingin bertanya tentang waduk pluit Pak.
Bapak : oh ya, tentang Waduk Pluit ya ?
Kami : iya Pak, apakah dulu keadaan Waduk Pluit sekumuh saat ini ?
Bapak : tidak dek, dulu keaadaan Waduk Pluit sangat kumuh dan tidak teratur seperti saat ini.
Kami : oh, seperti itu Pak ? menurut Bapak apakah sudah merasa nyaman dengan keadaan Waduk pluit saat ini ?
Bapak :  iya dek, sampai saat ini saya kurang merasa nyaman, dikarenakan oleh sampah Waduk Pluit yang masih ada di pinggiran waduk yang belum diangkut. Sehingga menyebabkan bau yang tidak sedap.
Kami : tapi sejauh ini degan adanya pembuatan taman kota di sekitar Waduk Pluit, apakah bapak setuju dengan pembuatannya ?
Bapak : Saya sangant setuju dengan adanya pembuatan taman kota di sekitar Waduk Pluit, karena membuat Waduk Pluit menjadi indah dan asri.
Kami : apa yang bapak harapkan untuk Waduk Pluit kedepannya ?
Bapak : Saya berharap kepada pemerintah DKI Jakarta agar segera menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Waduk Pluit ini.
Kami : kami juga berharap demikian, Bapak kami berterimakasih atas info dan penjelasan yang bapak berikan kepada kami. Semoga info ini dapat bermanfaat untuk kami kedepannya …Amin. kami mohon maaf jika kami ada salah kata dan sikap kami yang kurang berkenan untuk bapak.
Bapak : Iya sama-sama dek, semoga kalian bisa menjadi penerus Bangsa Indonesia yang lebih baik dari yang sekarang.



Tanggapan kami ketika kami melihat lokasi Waduk Pluit  yaitu :
            Bahwa pemerintah harus bisa sadar terhadap masyarakat dan harus tetap merawat dan menjaga lingkungannya supaya lingkungan tidak kotor dan tidak tergenang erosi banjir yang diakibatkan sampah-sampah yang berserakan di jalan maupun yang berada di lokasi Waduk Pluit tersebut, kemudian pemerintah harus bisa memberi tindakan/perintah keras kepada masyarakat dengan cara membuat UU yang berlaku, agar masyarakatnya tidak membuang sampah seenaknya di jalan, maupun di daerah Waduk Pluit.

Pengalaman yang berkesan terkait dengan lingkungan hidup yaitu :
            Kami sangat berkesan sekali, karena kami pertama kali melakukan pengamatan atau observasi di lokasi Waduk Pluit, dan  kami  juga  bisa  mendapat  pengetahuan  tentang  sejarah  Waduk Pluit tersebut. Ketika kami mendengar sejarah Waduk Pluit, kami juga merasa kasihan terhadap penduduk di daerah Waduk Pluit.

Pembelajaran yang kami dapatkan dari pengalaman tersebut :
Kami harus bisa menjaga kebersihan lingkungannya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan baik di jalan-jalan atau di waduk , karena kalau waduk tidak di jaga oleh masyarakat dengan baik maka waduk bisa mengakibatkan banjir yang sangat tinggi kemudian lingkungan kita juga harus bisa dijaga dan dirawat supaya lingkungan tetap indah, tidak kotor maupun nyamuk juga tidak banyak.

FOTO KELOMPOK KAMI :

















ENTREPRENEURSHIP SEMINAR 2015



ENTREPRENEURSIHP  SEMINAR 2015

                         Pada tanggal 17 November 2015 Badan Eksekutif Mahasiswa  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  menggelar Seminar yang bertemakan “Creativepreneur And E-Commerce “.  saya mengikuti acara seminar ini bertempat di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI . Dan dihadiri oleh dua narasumber, beliau pengusaha kreatif yang sudah mewujudkan ide mereka menjadi bisnis yang menguntungkan.
1. 
Abdul Rozak, Owner of Asia Craft Collection and Head of TDA JakartaTimur.  
2. Syepti Melati, Head of CEDS UI and Founder Yayasan Sekolah Melati Bangsa.

1.     Pembicara pertama adalah Bapak Abdul Rozak M S
           Merupakan Owner Lembaga Pendidikan Rumah Bintang, Head Of TDA Jakarta Timur dan Owner Of Asia Craft Collection. Beliau bercerita tentang perjuangannya merintis usaha dari nol. Beliau lebih banyak menjelaskan tentang E-Commerce. Situs jual beli Bukalapak, OLX,  FJB Kaskus, Lazada, dan berbagai e-commerce. Sepertinya begitu menyerbu tanah air kita saat ini. Dan berdasarkan informasi di techinasia pun, sebenarnya Indonesia (dan berbagai negara Asia Tenggara lainnya) merupakan pasar yang sangat potensial menurut berbagai pemodal asing dunia. Sikap masyarakat kita yang cenderung konsumtif, berbagai peluang produksi yang memang bisa dijual secara online, semua seakan menyediakan tempat yang begitu pas untuk berkembangnya berbagai bisnis online di negeri kita, salah satunya adalah e-commerce.
2.      Pembicara kedua  Ibu Syepti Melati
            Merupakan President Of CEDS UI 2015 dan Founder Yayasan Sekolah Melati Bangsa. Beliau menceritakan masa SMA nya yang pernah mendidrikan Yayasan Sekolah Melati Bangsa dan memulai bisnis sejak duduk dibangku SD. Pembahasan beliau lebih mengarah tentang creativepreneur. Creativepreneur berasal dari dua kata, yakni cretive dan enterpreneur. Creativepreneur adalah karakter orang kreatif yang biasanya adalah seniman, ilmuan, dan karakter entrepreneur dimiliki oleh orang yang sangat cerdas, penuh dengan ide-ide yang luar biasa, namun memiliki mental seorang enterpreneur yang tangguh dengan naluri bisnis yang terasah. Seseorang yang menggeluti dunia ini dituntut untuk kreatif dan terus melakukkan inovasi.  Enterpreneur cenderung memiliki usaha yang sama dengan orang lain, tapi seorang creativepreneur. Biasanya bisa berpikir secara kreatif untuk tidak meniru apa yang sudah dilakukan oleh enterpreneur lain. Dengan kata lain, seorang creativepreneur dapat menyajikan sesuatu yang berbeda dari entrepreneur yang lain, yang tentunya akan lebih disukai oleh konsumen.

            Inti pembahasan Mereka berdua adalah  Indonesia jiwa berbisnis masih kecil di bandingkan dengan negara Asean lainnya, karena  Di indonesia selalu menoton, contohnya dari SD-SMP-SMA-Kuliah dan Bekerja. Seharusnya kita berbisnis bisa di mulai dari SD, contohnya jualan es, pulsa dll. Dari kecil mulai berbisnis kita sama saja sudah membangun  mental bisnis. Kita jangan takut untuk berbisnis dari kecil.
  Beberapa referensi situs industri kreatif , yaitu :
- Indonesia Kreatif.net
- Creativepreneur.com
- Creativeindeed.net
- Deviantart.com
- Wadahdesain.com
            Deparindag kementrian perdagangan yang termasuk dalam industri kreatif ada 14 subsektor kreatif,yaitu :
Advertising, Antiques, Architecture, Crafts, Comp. Service dan Software, Design, Fashion, Interactiv, Music, Performance, Publishing & Printing, RnD, Television & Radio, Dan Video,film, Photography.
            Peluang entrepreneur itu sangat luas tidak hanya terbatas pada satu bidang. Entrepreneurship tidak hanya tentang profit tetapi juga benefit kepada orang lain. Modal dalam berentrepreneur ikuti mindset optimis bahwa bisnis kita bisa buat dan maksimalkan yang kecil agar dapat menjadi besar. Tidak lah hanya modal uang tetapi juga skill yang dimiliki oleh masing-masing dari kita. Skill adalah syarat utama untuk berbisnis. Tentukan target dengan persiapkan rencana dengan baik. Jangan takut dengan kegagalan, karena kegagalan adalah ketika teman-teman berhenti dalam berusaha dan ingetlah bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan kita.


Nasional Indonesian civil and environmental Festival (ICEF) 2015




    Seminar Nasional Indonesian civil and environmental Festival (ICEF) 2015


          Pada tanggal 22 November 2015 Saya mengikuti seminar bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion IPB, Pada seminar ini di bagi 2 Sesi, Yaitu :
1.  Sesipertama

      Pada sesi ini yang bertemakan “Perkembangan Teknologi Pengolahan Limbah dan Remediasi sebagai Solusi Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Indonesia” terdapat dua orang pembicara. Pembicara pertama yaitu Bapak Dr.Ir.Arief Sabdo Yuwono, M.Sc beliau merupakan dosen yang aktif melakukan penelitian di IPB dan juga ahli dalam limbah udara. Pembicara kedua yaitu Bapak Rofiq Iqbal S.T. M.Eng, Ph.D. beliau merupakan kepala rekayasa infrastruktur lingkungan di ITB dan juga ahli dalam limbah air. Dalam kesempatannya mereka menyampaikan mengenai permasalahan limbah di Indonesia dan membandingkannya dengan negara negara luar seperti jepang dan jerman serta bagaimana penanggulangannya secara visibel. Pencemaran lingkungan terjadi bukan karena salah dan kurangnya peraturan, tetapi karena kurangnya penerapan, pengawasan dan kesadaran. Mereka berpesan bahwa kita harus memiliki konstribusi diri sendiri terhadap lingkungan sebelum meminta orang lain. Kalau kita terus menunggu tidak akan bisa. Kita harus memulai dari sekarang, memulai dari diri sendiri, dan dari hal yang kecil seperti memilah sampah dan menanam tanaman.


                                                                      
                                                                                                       
2.  sesikedua

         Pada sesi ini yang bertemakan"Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ecovillage sebagai pengendali Pencemaran dan Peningkatan Kualitas Pembangunan"terdapat dua pembicara.
  Pembicara 1: Prof.Dr.Ir.Budi Indra Setiawan,M.Agr
Pembicara 2: Ir.Bintang Nugraha

*Ecovillage
-Muncul di tahun 1980 sebagai solusi alternatif terhadap budaya dan eksploitas sumber budaya alam
-Mendukung kehidupan sosial budaya
-Berupaya mencapai keselarasan,budaya dan kelestarian ekosistem
          
           *Definisi Ecovillage
-Komunitas tradisional yang dibentuk melalui proses kebersamaan

*wujud Ecovillage
-Anggota komunitas tidak terlalu banyak
-Komunitas dimana para anggota mendapat dukungan dan bertanggung jawab
-Semua anggota dapat berpartisipasi
           *Dimensi Sosial
-saling mengenal
-berbagi sumber daya
-saling membantu
-pencegahan penyakit
-tumbuhan ekspresi seni budaya
-bersatu dan hormat pada perbedaan

*Dimensi Ekologi
 -budidaya tanaman untuk produksi pangan organik memeannuhi kebutuhan pangan
-bangun rumah yang berbahan baku adaptif
-lindungi keanekaragaman hayati
-promosikan prinsip bisnis yang ramah lingkungan
-kaji daur hidupsemua produk yang digunakan dari aspek sosial,spiritual dan sosiologi
-jaga tanah air dan udara melalui kelola limbah dan energi.
        Intinya beliau menyampaikan konsep ecovillage muncul sebagai solusi alternatif terhadap budaya konsumerisme dan eksploitasi Sumber Daya Alam yang diharapkan dapat mendukung kehidupan sosial budaya yang berkualitas tinggi. Wujud dari ecovillage itu sendiri merupakan komunitas dimana para anggotanya mendapat dukungan dan bertanggung jawab terhadap mereka yang disekitarnya. Anggota komunitas tidak terlalu banyak sehingga saling mengenal, membantu, merasa nyaman dan didengar pendapatnya. Komunitas bisa hidup bila anda selalu melakukan inovasi-inovasi. Dalam akhir pembicaraannya mereka juga berpesan kita harus optimis berkontribusi menjaga lingkungan. Apa yang kita lakukan hari ini pasti berdampak digenerasi selanjutnya.