survey waduk pluit
I. Latar Belakang
Waduk Pluit (asal nama pluit berasal dari kata Belanda fluitschip yang artinya kapal layar panjang
berlunas ramping), adalah waduk yang dibangun di Penjaringan,
Jakarta Utara. Awalnya
lahan ini berupa rawa-rawa.
Pemerintah Hindia Belanda meletakkan sebuah fluitschip bernama Het Whitte Paert, yang sudah
tidak layak melaut di pantai sebelah timur muara Kali Angke sehingga daerah ini
mendapat nama Pluit
Proyek Waduk Pluit dimulai sejak 1960, dengan dinyatakannya
Pluit sebagai kawasan tertutup. Kawasan ini direncanakan sebagai polder Pluit
dan pekerjaan pengerukan kali melalui Keputusan Peperda Jakarta Raya dan
Sekitarnya No 387/ Tahun 1960. Namun, di bawah Otorita Pluit ada pengembangan Pluit Baru untuk pengembangan perumahan,
industri, dan waduk. Adapun daerah Muara Karang, Teluk Gong dan Muara Angke
untuk perumahan dan pembangkit listrik, serta kampung nelayan
Pada tahun 1971, Proyek Pluit terus dilanjutkan dengan
perluasan wilayah hingga ke Jelambar dan Pejagalan. Pada tahun 1976 kawasan
Pluit menjadi permukiman moderen dengan tempat rekreasi dan lokasi
perindustrian. Pada tahun 1981, barulah Waduk Pluit selesai dan ditandai dengan
banjir besar di wilayah Pluit.
II.
Tujuan
1.
Mengamati
keadaan lingkungan di sekitar Waduk Pluit
2.
Mengamati
permasalahan yang mungkin terjadi di
Waduk Pluit
III.
Tempat
Waduk
Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
IV.
Waktu
Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu, 14 November 2015, pukul 12:50 WIB.
Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu, 14 November 2015, pukul 12:50 WIB.
V.
Hasil
Pengamatan.
Ketika sampai di lokasi kami memulai pengamatan dengan mengambil gambar kondisi di waduk pluit. Di sana banyak terdapat sampah yang mengapung dan berbau tidak sedap, tidak jauh dari lokasi di temukannya banyak sampah terdapat juga rumah-rumah kumuh yang masih menghiasi sebagian sisi dari waduk pluit yang membuat pemandangan kami menjadi sedikit terganggu. Ketika kami sedang melihat kondisi waduk pluit, tak sengaja kami bertemu dengan salah satu pedagang yang berada di wilayah tersebut. Beliau menceritakan bahwasannya kawasan waduk pluit, sebelumnya terlihat sangat kumuh dan tidak terawat. Namun, saat ini waduk pluit sudah mulai terlihat perubahannya dari segi visual/ pemandangan dengan dibangun nya taman di sekitar waduk puit dan adanya upaya pembersihan dimana terdapat beberapa bulldozer yang membersihkan sampah di waduk pluit.
Ketika sampai di lokasi kami memulai pengamatan dengan mengambil gambar kondisi di waduk pluit. Di sana banyak terdapat sampah yang mengapung dan berbau tidak sedap, tidak jauh dari lokasi di temukannya banyak sampah terdapat juga rumah-rumah kumuh yang masih menghiasi sebagian sisi dari waduk pluit yang membuat pemandangan kami menjadi sedikit terganggu. Ketika kami sedang melihat kondisi waduk pluit, tak sengaja kami bertemu dengan salah satu pedagang yang berada di wilayah tersebut. Beliau menceritakan bahwasannya kawasan waduk pluit, sebelumnya terlihat sangat kumuh dan tidak terawat. Namun, saat ini waduk pluit sudah mulai terlihat perubahannya dari segi visual/ pemandangan dengan dibangun nya taman di sekitar waduk puit dan adanya upaya pembersihan dimana terdapat beberapa bulldozer yang membersihkan sampah di waduk pluit.
PERBEDAAN
WADUK PLUIT TEMPO DULU DAN SEKARANG
WADUK PLUIT TEMPO SEKARANG
Waduk Pluit Yang Belum Dibersihkan
Aktivitas Pembersihan
Waduk Pluit
WAWAN CARA
Pada
saat kami berada di lokasi Waduk Pluit, kami sempat mewawancarai salah satu warga
yang sedang berdagang di sekitar waduk Pluit. Pedagang yang kami wawancarai
bernama Bapak Joko, Pak Joko adalah seorang pedagang minuman tebu, yang
berjualan di sekitar waduk pluit.
Kami : Permisi Bapak, apakah bapak warga
asli sini ?
Bapak : Iya, saya warga asli sini. Ada
perlu apa ?
Kami : kami ingin bertanya tentang waduk
pluit Pak.
Bapak : oh ya, tentang Waduk Pluit ya ?
Kami : iya Pak, apakah dulu keadaan
Waduk Pluit sekumuh saat ini ?
Bapak : tidak dek, dulu keaadaan Waduk Pluit
sangat kumuh dan tidak teratur seperti saat ini.
Kami : oh, seperti itu Pak ? menurut
Bapak apakah sudah merasa nyaman dengan keadaan Waduk pluit saat ini ?
Bapak :
iya dek, sampai saat ini saya kurang merasa nyaman, dikarenakan oleh
sampah Waduk Pluit yang masih ada di pinggiran waduk yang belum diangkut.
Sehingga menyebabkan bau yang tidak sedap.
Kami : tapi sejauh ini degan adanya
pembuatan taman kota di sekitar Waduk Pluit, apakah bapak setuju dengan pembuatannya
?
Bapak : Saya sangant setuju dengan
adanya pembuatan taman kota di sekitar Waduk Pluit, karena membuat Waduk Pluit
menjadi indah dan asri.
Kami : apa yang bapak harapkan untuk
Waduk Pluit kedepannya ?
Bapak : Saya berharap kepada pemerintah
DKI Jakarta agar segera menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Waduk
Pluit ini.
Kami : kami juga berharap demikian,
Bapak kami berterimakasih atas info dan penjelasan yang bapak berikan kepada
kami. Semoga info ini dapat bermanfaat untuk kami kedepannya …Amin. kami mohon
maaf jika kami ada salah kata dan sikap kami yang kurang berkenan untuk bapak.
Bapak : Iya sama-sama dek, semoga kalian
bisa menjadi penerus Bangsa Indonesia yang lebih baik dari yang sekarang.
Tanggapan kami ketika kami melihat lokasi Waduk
Pluit yaitu :
Bahwa
pemerintah harus bisa sadar terhadap masyarakat dan harus tetap merawat dan menjaga
lingkungannya supaya lingkungan tidak kotor dan tidak tergenang erosi banjir
yang diakibatkan sampah-sampah yang berserakan di jalan maupun yang berada di
lokasi Waduk Pluit tersebut, kemudian pemerintah harus bisa
memberi tindakan/perintah keras kepada masyarakat dengan cara
membuat UU yang berlaku, agar masyarakatnya tidak membuang sampah seenaknya di
jalan, maupun di daerah Waduk Pluit.
Pengalaman yang berkesan terkait dengan lingkungan
hidup yaitu :
Kami
sangat berkesan sekali, karena kami pertama kali melakukan pengamatan atau
observasi di lokasi Waduk Pluit, dan kami juga bisa mendapat
pengetahuan tentang sejarah Waduk Pluit tersebut. Ketika kami
mendengar sejarah Waduk Pluit, kami juga merasa kasihan terhadap penduduk di
daerah Waduk Pluit.
Pembelajaran yang kami dapatkan dari pengalaman
tersebut :
Kami harus bisa menjaga kebersihan
lingkungannya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan baik di jalan-jalan
atau di waduk , karena kalau waduk tidak di jaga oleh masyarakat dengan baik
maka waduk bisa mengakibatkan banjir yang sangat tinggi kemudian lingkungan
kita juga harus bisa dijaga dan dirawat supaya lingkungan tetap indah, tidak
kotor maupun nyamuk juga tidak banyak.
FOTO KELOMPOK KAMI :